Pages

Monday, April 18, 2011

Happiness -is- Voyage


We convince ourselves that life will be better once we are married, have a baby, then another.

Then we get frustrated because our children are not old enough, and that all will be well when they are older.


Then we are frustrated because they reach adolescence and we must deal with them. Surely we’ll be happier when they grow out of the teen years.


We tell ourselves our life will be better when our spouse gets his/her act together, when we have a nicer car, when we can take a vacation, when we finally retire.


The truth is that there is no better time to be happy than right now.


If not, then when?


Your life will always be full of challenges. It is better to admit as much and to decide to be happy in spite of it all.


For the longest time, it seemed that life was about to start. Real life.


But there was always some obstacle along the way, an ordeal to get through, some work to be finished, some time to be given, a bill to be paid. Then life would start.


I finally came to understand that those obstacles were life.


That point of view helped me see that there isn’t any road to happiness.


Happiness IS the road.


So, enjoy every moment.


Stop waiting for school to end, for a return to school, to lose ten pounds, to gain ten pounds, for work to begin, to get married, for Friday evening, for Sunday morning, waiting for a new car, for your mortgage to be paid off, for spring, for summer, for fall, for winter, for the first or the fifteenth of the month, for your song to be played on the radio, to die, to be reborn… before deciding to be happy.


Happiness is a voyage, not a destination.


There is no better time to be happy than… NOW!


Live and enjoy the moment.

-Author unknown-

Thursday, April 14, 2011

Kecantikan

Hasil pencarian di google... soal jawab kecantikan.

Soalan : Guna Guna Laser Merawat Muka ... boleh @ tidak?



Penggunaan teknologi 'laser' adalah alat rawatan, manakala menghilangkan jeragat atau kecantikan wajah adalah matlamat. Fiqh melihat alat dan objektif rawatan kecantikan secara berasingan.

Rawatan wajah tidak terlepas dari tiga kategori: Tahsiniat (merawat wajah supaya kelihatan lebih anggun dan cantik), Hajiat (operasi rawatan wajah kerana hajat yg mendesak kerana ia bertujuan menghilangkan kesempitan dan kesukaran) dan dharuriyat (operasi rawatan kerana darurat (kesulitan yang amat sangat yang membawa mudarat kepada manusia)

Kemudian, barulah kita lihat soalan yg diajukan:

a. menggunakan laser utk menghilangkan jeragat.

Menghilangkan jeragat pada wajah termasuk hajiat yakni ia bukan mencantikkan wajah tapi menghilangkan aib dan keburukan pada wajah dan mengembalikan wajah kepada bentuk yang asal. Maka rawatan menghilangkan jeragat adalah harus kerana ia umum dari hadith yg memerintahkan rawatan.

لكل داء دواء . فإذا أصيب دواء الداء برأ بإذن الله عز وجل

Terjemahnya: dari Jabir

"Setiap penyakit itu ada ubatnya. Apabila ubat itu berjaya mengalahkan penyakit, maka belakulah penyembuhan dengan izin Allah AWJ." [sahih, Muslim, 2204]

Kemudian dilihat pula akan alatnya,yakni laser. Islam hanya mencegah alat atau bahan rawatan yang diambil dari najis. Laser hanyalah cahaya dan ia bukan najis, maka ia kembali pada hukum asal, yakni harus.

Ref: Imam al-Aini al-Hanafi, Umdat al-Qari, syarh Sahih al-Bukhari, Cairo: daar al-Tiba'ah, (2/193), al-hafidz Ibn alJauzi, ahkam al-Nisaa', Beirut: daar al-kutub al-ilmiyah (2/341)

b) Penggunaan laser utk mencantikkan wajah. Ini sudah tentu termasuk dalam hukum tahsiniat (kesempurnaan dan keelokan wajah supaya lebih anggun dan menarik), maka ia dilihat pada tujuannya. Dalam pada itu Islam menggariskan beberapa peraturan seputar wanita yg melakukan rawatan atau operasi kecantikan:

i) tidak mencantikkan hingga merubah ciptaan Allah

ii) rawatan tsb tidak memudharatkan diri

iii) kecantikan bukan bertujuan litadlis (mengabui mata orang ramai)

iv) tidak berlaku pembaziran (kos rawatan/operasi)

v) tidak menggunakan bahan atau alat yg mengandungi najis

vi) tidak membawa kepada persamaan gender (lelaki)

vii) tidak tasyabbuh (penyerupaan) dgn orang kafir atau fasiq.

viii) kecantikan wanita hanya utk suami sahaja

(Ref: Ibn Qudamah, al-Mughni wa Syarh al-Kabir, Daar al-Fikr, (6/120))

Rumusan:

rawatan jeragat kerana hajiat adalah diharuskan, manakala rawatan laser atas dorongan semata-mata kerana kecantikan dan keanggunan adalah ditegah.

Wednesday, April 13, 2011

KEKUASAAN ALLAH S.W.T - Sungai dalam laut


"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al Furqan:53)



Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery' pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.


Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.


Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.


Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi "Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan. ."Artinya: "Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus." Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu'lu`u wal marjaan" ertinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan." Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.


Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur'an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Allahu Akbar...! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air." Bila seorang bertanya, "Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?" Rasulullah s.a.w. bersabda, "Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran."

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.



Tuesday, April 12, 2011

The Wisdom In Hot Chocolate

A group of graduates, well established in their careers, were discussing their lives at a class reunion.  They decided to go visit their old university professor, now retired, who was always an inspiration to them.
During their visit, the conversation turned to complaints about stress in their work, lives and relationships.

Offering his guests hot chocolate, the professor went into the kitchen and returned with a large pot of hot chocolate and an assortment of cups.  Some cups were porcelain, glass, crystal, some plain looking, some expensive, some exquisite. He invited each to help themselves to the hot chocolate.
When they all had a cup of hot chocolate in hand,the professor shared his thoughts.
“Notice that all the nice looking, expensive cups were taken, leaving behind the plain and cheap ones.”

“While it is normal for you to want only the best for yourselves, that is the source of your problems and stress.”

“The cup that you are drinking from adds nothing to the quality of the hot chocolate. In most cases it is just more expensive and in some cases even hides what we drink.”
“What each of you really wanted was hot chocolate.  You did not want the cup . . . but you consciously went for the best cups.”
“And soon, you began to eye one another’s cups.”

“Now friends, please consider this . . .
 “Life is the hot chocolate . . .
your job, money and position in society are the cups.”
“They are just tools to hold and contain life.”

“The cup you have does not define,
nor does it change, the quality of life you are living.”

Sometimes, by concentrating only on the cup,
we fail to enjoy the hot chocolate God has provided us.”
Always remember this . . . . . . . . . .
God brews the hot chocolate, He does not choose the cup.
The happiest people don't have the best of everything.

They just make the best of everything that they have!!
Live simply . . .
Love generously . . .
Care deeply . . .
Speak kindly . . .

Leave the rest to God.
~ and  remember ~
The richest person is not the one who has the most,
but the one who needs the least.

Enjoy your hot chocolate!!







Monday, April 11, 2011

Renungan 1

Renungan.....

Each Individual Sacrifice Health To Earn Wealth In Early Stages of Life And In Later Stages Sacrifice Wealth To Get Back The Lost Health.


so ... take a rest....



Happy life.....





Payung emas


Isu isteri yang benarkan suami berpoligami dapat payung emas memang isu yang aku cukup tak suka...tapi bagi suami2 isu ni memang cukup berkenan....ikut sunnah kononnya. Aku pun tak pasti macam mana boleh timbul isu payung emas ni. Pendapat yang mengatakan ada hadis yang menyebut tentang wanita yang membenarkan suaminya berpoligami akan mendapat payung emas di syurga adalah pendapat yang salah dan tidak benar. Tidak ada satu hadis pun yang menyebut sedemikian. Memang aku dah cuba cari dari google... memang tak ada. Aku kongsikan disini artikel yang ditulis oeh Suzana Razali, Perunding Psikologi Keluarga dan Guaman Syarie  dalam blognya...

"Perlu diingat, hadis ialah sebarang perkataan atau perbuatan atau pengakuan yang datangnya daripada Rasulullah SAW, disampaikan kepada kita hari ini melalui riwayat demi riwayat bermula dgn sahabat, tabien, tabi' tabien dan seterusnya. Masalahnya matan hadis yang menyebut wanita yang membenarkan suaminya berpoligami akan mendapat payung emas di syurga bukanlah bermula daripada Rasulullah SAW dan tidak ada kena mengena langsung dgn baginda Rasul atau sahabat atau tabien atau tabi' tabien.


Asas pensyariatan yang menjadi dalil utama di dalam keharusan berpoligami ialah firman Allah SWT dalam surah an-Nisa' ayat 3 yang bermaksud: “Dan jika kamu takut tidak berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim (apabila kamu berkahwin dengan mereka), maka berkahwinlah (dengan) perempuan-perempuan lain yang kamu berkenan;, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu bimbang tidak akan berlaku adil (di antara isteri-isteri kamu) maka (berkahwinlah dengan) seorang sahaja, atau memadailah dengan hamba-hamba perempuan yang kamu miliki. Itu adalah lebih dekat (untuk mencegah) supaya kamu tidak melakukan kezaliman ”.

Menurut Dr. Muhammad al-Bahi dalam bukunya yang diterjemahkan ke bahasa Melayu oleh Fathurrahman (1988): “poligami bukanlah suatu prinsip yang wajib dilaksanakan di dalam syariah Islam sehingga boleh menyebabkan berdosa jika tidak mengamalkannya. Poligami hanya merupakan perkara harus dan satu rukhsah (keringanan) dalam keadaan darurat.”


Jadi untuk para suami.... hati 2... jgn nak ikut sunnah je.
To My dearest husband.... I'm not interested in payung emas.... tapi kalau gelang emas ke...rantai emas ke... cincin emas ke.... yang tu dialu-alukan....he..he..he..

Saturday, April 09, 2011

Ke Korea Lagi


Cuti hujung minggu, aku ke Aneka, beli barang keperluan sekolah anak2. Tetiba ternampak kedai jual DVD... termasuk la pulak kat kedai tu. bila dah termasuk...terbeli la pulak DVD korea 'Playful Kiss'. So..cuti hujung minggu aku dihabiskan dengan tengok cerita tu.... ish tak habis2 dengan drama korea....rasa macam anak2 remaja la pulak.

Cerita korea ni plot dia lebih kurang sama je...hero mestilah cool habis....buat2 jual mahal. Penamatnya...mestilah happy ending....tu lah plotnya...cuma tajuk je berbeza. Kali ni pun cerita lebih kurang sama... Yang berbeza cuma pelakon....pelakonnya cute2 semua. ...

Belum habis tengok... terpaksa beri laluan untuk cik abang  tengok bola... ish ...kacau betullah.

My Way


Di majlis persaraan kak normi, salah seorang kaunselor di kolej kami...aku cukup suka  dengan lagu yang dimainkan oleh kak normi.... My way dari Frank Sinatra.


And now, the end is near,

And so I face the final curtain.

My friends, I'll say it clear;

I'll state my case of which I'm certain.



I've lived a life that's full -

I've travelled each and every highway.

And more, much more than this,

I did it my way.



Regrets? I've had a few,

But then again, too few to mention.

I did what I had to do

And saw it through without exemption.



I planned each charted course -

Each careful step along the byway,

And more, much more than this,

I did it my way.



Yes, there were times, I'm sure you knew,

When I bit off more than I could chew,

But through it all, when there was doubt,

I ate it up and spit it out.

I faced it all and I stood tall

And did it my way.



I've loved, I've laughed and cried,

I've had my fill - my share of losing.

But now, as tears subside,

I find it all so amusing.



To think I did all that,

And may I say, not in a shy way -

Oh no. Oh no, not me.

I did it my way.



For what is a man? What has he got?

If not himself - Then he has naught.

To say the things he truly feels

And not the words of one who kneels.

The record shows I took the blows

And did it my way.



Yes, it was my way.